Ada banyak hal yang menarik dari data kuesioner online yang saya kumpulkan pada saat fieldwork sebulan yang lalu di Makassar. Diantara banyak hal yang menarik itu, ada salah satu data yang membuat saya sempat tersenyum saat melihatnya.
Data itu adalah tentang jumlah pendapatan keluarga per bulan.
Sebut saja responden tersebut bernama R1. Tuan R1 ini menjawab “belum berkeluarga” pada kolom “Jumlah pendapatan keluarga per bulan”, yang mana tentu saja relevan dengan keadaannya yang sekarang (sepertinya). Tapi jika dibandingkan dengan data dari responden yang lainnya, mereka semua menjawab dengan angka, atau paling tidak dengan “tidak tahu”. Dan sebenarnya yang diharapkan oleh peneliti adalah si responden mengisi kolom tersebut dengan angka.
Tentu saja bagi researcher, hal ini bukan hal yang diharapkan dari responden. Tapi, responden juga tidak salah, karena mereka berhak mengisi dengan apa yang mereka ketahui, sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Dan tuan R1 ini sangat mengerti dengan keadaan dirinya yang belum berkeluarga, sehingga dibanding mengisi dengan nominal yang menurut dia bisa saja dianggap tidak jujur (karena dia sendiri belum berkeluarga), memilih untuk mengisi kolom tersebut dengan statusnya yang belum berkeluarga.
Untungnya tuan R1 ini mengisi kolom pemasukan pribadi pada angket kuesioner online yang saya buat beberapa waktu yang lalu. Dan itu sudah cukup membantu saya untuk melakukan analisis.
Beberapa data sebenarnya bisa menimbulkan kebingungan, tapi sekali lagi itu lah tantangan bagi si peneliti. Itulah data, berdasarkan input responden.
Dan responden tidak boleh disalahkan, karena mereka hanya mengisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.