Sudah seminggu lebih setelah kegiatan Campus bike yang bertemakan “Greener, Healthier, Safer” (GHS) di Universitas Hasanuddin, Makassar (26/02/11). Sebuah kegiatan yang sangat baik diadakan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan, khususnya sepeda. Kegiatan dimulai dari lapangan Baraya dan finish di halaman parkiran rektorat Universitas Hasanuddin.
Beberapa professor sempat mengikuti kegiatan ini, diantaranya Prof. Dr. Ir. Slamet Tri Sutomo, MS (Dosen di Jurusan Arsitektur Universitas Hasanuddin) , Prof Dr dr Idrus A Paturusi SpB SpBO (Rektor Universitas Hasanuddin), dan Prof. Halide (Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin). Saya sebagai peserta waktu itu sempat terlambat sebelumnya karena harus mengarahkan peserta-peserta yang belum tau pasti lokasi start nya. Rombongan sudah mulai start, OK saya juga start kalau begitu. Rombongan sudah jauh meninggalkan saya. Saya tidak peduli sejauh apa mereka meninggalkan saya, karena saya menikmati perjalanannya.
Ditengah perjalanan saya melihat Prof. Halide mengayuh sepeda nya dengan semangat. Sangat menarik melihat orang seperti Prof. Halide begitu bersemangat mengikuti acara ini, padahal jarak dari lokasi start dan finish berkilo-kilo meter. Beliau tak kalah semangat degan anak muda yang jauh lebih muda dari dirinya. I had an idea, to know what’s in his mind about this event. Let’s see next. But not this time. Ya, saya fikir kurang baik melayangkan beberapa pertanyaan langsung kepada beliau ditengah perjalanan yang saat itu banyak kendaraan yang bersiluweran di jalan, mengingat kami harus melalui jalan raya.
Beberapa orang mungkin kurang tau kalau yang ada didepan saya waktu itu adalah seorang guru besar Ekonomi yang sudah sangat berpengalaman. Beliau sendiri sudah beberapa kali menjadi panelis di acara-acara besar, seperti waktu debat kandidat calon wali kota Makassar. Beliau juga sempat menjadi khatib waktu Shalat Ied di Mesjid Istiqlal beberapa waktu yang lalu. Peserta-peserta lain sibuk untuk memacu sepeda nya supaya cepat sampai di garis finish.
Sebenarnya tak semua peserta cuek dengan keberadaan Prof. Halide waktu itu, beberapa mahasiswa yang perkiraan saya waktu itu adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi Unhas sempat mengucapkan salam kepada beliau. Pantas dari tadi mereka ikut dibelakang saya. Hehehehe… Saya masih menunggu saat yang tepat untuk bertanya langsung kepada beliau.
OK, kami sudah masuk di pintu 1 kampus Universitas Hasanuddin (Unhas). It was time to ask him some questions. Konsep-konsep pertanyaan sudah saya siapkan dalam perjalanan tadi. Saat nya bertanya. Kurang lebih begini lah percakapan saya dengan beliau:
Saya: “Assalamu alaikum Prof.”
Prof Halide: “Waalaikum salam. Duluan saja dek. Saya sudah tua, jadi agak lambat. Duluan saja.”
Saya: (Tersenyum) “Prof. boleh bertanya, tidak?”
Prof Halide: “Boleh… boleh”
Sambil bersepeda, kami berbincang-bincang ringan
Saya: “Prof, bagaimana tanggapannya soal kegiatan seperti ini?”
Prof Halide: “Oooh, bagus… bagus… kegiatan seperti ini bagus sekali. Pertama, kau diajar untuk sehat, terus kau diajar disiplin, bagaimana bersepeda yang baik, bagaimana meletakkannya (di shelter-shelter yang akan disediakan), terus kau diajar untuk sehat. Dibanding dengan naik kendaraan bermotor seperti sekarang yang banyak dilakukan mahasiswa. Apalagi di kampus ini sudah hijau, jadi lebih enak naik sepeda.”
Saya: (Mengangguk-angguk) “Menurut Prof. bagaimana dengan kebijakan Pemerintah Kota Makassar, infrastruktur kota khususnya untuk pengguna sepeda jika dibandingkan dengan beberapa kota besar lainnya di Indonesia seperti misal nya Bandung yang punya jalur sepeda dan pejalan kaki yang sangat akomodatif untuk penggunanya?”
Prof Halide: (Tersenyum) “Ya, Makassar memang masih ketinggalan soal infrastruktur seperti itu. Tapi setidaknya di kampus nanti sudah dapat lebih terakomodasi lagi (infrastruktur untuk pejalan kaki dan sepeda di Unhas masih belum cukup akomodatif saat ini). Nanti pete’-pete (mikrolet/angkot) sudah tidak boleh masuk kampus, sudah ada disediakan shuttle bus. Dan kalau tidak salah juga akan dibangun shelter-shelter untuk sepeda.”
Saya: “Prof. kalau yang Prof perhatikan, bagaimana penyelenggaraan panitia untuk acara ini?, apa kah sudah baik atau bagaimana, Prof.?.”
Prof Halide: “Sudah cukup baik, meskipun masih ada beberapa kekurangannya. Seperti jadwal start yang molor yang semestinya kita sudah start jam 06.30, tapi tadi jam 7 lewat belum start. Makanya saya sempat berteriak ke Shinta (Dr. Techn. Yashinta Kumala Dewi Sutopo, ST, MIP), koordinator program supaya segera memulai acara nya. Terus kita juga tidak tau kalau ternyata ada sepeda disediakan. Kalau tau sudah ada sepeda disediakan kan kita tidak usah pakai sepeda kesana. Yang lain, yaitu pada waktu dijalan, mestinya polisi memberi jalan yang cukup untuk pesepeda, tidak terputus-putus kayak tadi. Kan tadi banyak kendaraan yang bisa membahayakan peserta.”
Saya: “Jadi, masih banyak yang harus diperbaiki ya Prof.?”
Prof. Halide: “Iya.”
Saya: “Prof. memang senang bersepeda ya?”
Prof. Halide: “Iya, saya biasa bersepeda disekitar rumah, kalau ada kesempatan. Saya juga sempat ikut acara Fun Bike nya Kompas beberapa waktu yang lalu, tapi agak terlambat, karena jarak rumah saya ke lokasi acaranya jauh, apalagi saya cuma naik sepeda waktu itu.”
Belum sempat selesai berbincang-bincang, kami sudah dekat dengan garis finish, saya dan Prof. Halide berpisah, karena saya harus mengembalikan sepeda yang saya pakai waktu itu (sepeda kampus yang disediakan panitia) ke gedung rektorat. Sedangkan Prof. Halide menuju ke lokasi finish, di parkiran rektorat berstemu dengan panitia dan beberapa petinggi-petinggi kampus yang lain.
Oh, iya. Prof. Halide saat itu dipercaya menjadi salah satu dari lima orang duta sepeda untuk Universitas Hasanuddin bersama dengan beberapa mahasiswa(i).
Sangat menyenangkan rasa nya sempat berbincang-bincang dengan salah satu guru besar Unhas meskipun dalam suasana tidak formal, sambil bersepeda. But anyway, I loved it karena sama sekali tidak timbul kekakuan diantara kami. Dan beliau sangat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Satu hal lagi, Prof. Halide juga humoris, sama dengan beberapa kali saat saya menyaksikannya berbicara dilayar televisi. Salah satu wish saya sudah terkabul untuk bertemu langsung dan berbincang-bincang dengan beliau. Sejak beberapa tahun yang lalu.