Diantara banyak kota yang menarik dikunjungi di Spanyol, saya hanya sempat mengunjungi tiga diantaranya. Cordoba, Granada dan Madrid. Semuanya adalah kota yang indah dan menarik untuk dikunjungi. Granada adalah destinasi kedua yang saya kunjungi dari sekitar 4 hari liburan saya di Spanyol beberapa minggu yang lalu (Akhir April 2016).
Empat hari, hampir separuhnya saya habiskan dalam perjalanan, entah itu dengan pesawat terbang (termasuk transitnya), naik bus, ataupun dengan jalan kaki (termasuk dengan kesasarnya). Jadi, sebenarnya sisa waktu untuk menikmati tempat yang saya kunjungi tidak banyak, tapi Alhamdulillaah saya menikmatinya, dan semuanya sangat berkesan. Sehari sebelumnya saya sempat ke Cordoba, yang menurut saya adalah salah satu kota yang juga harus dikunjungi kalau liburan ke Spanyol.
So, Granada. Kenapa saya rela backpacking jauh-jauh kesana, ke Andalusia, selatan Spanyol seorang diri? Karena saya ingin melihat sisa warisan kejayaan kebudayaan islam di Eropa, yang saat ini keindahannya masih bisa kita lihat. Saya tidak akan menceritakan panjang lebar mengenai sejarahnya ditulisan ini, singkatnya cerita-cerita yang biasa saya dengar dan saya lihat dari televisi saat bulan ramadhan tentang AlHambra yang membuat saya sangat tertarik untuk datang ke tempat ini.
What? Tidak bisa masuk?
Tapi, sayang sekali, saya tidak bisa masuk ke AlHambra, karena kehabisan tiket. Benar yang dikatakan orang, bahwa saat ini sudah sulit untuk bisa masuk ke AlHambra, karena tiketnya yang cepat habis. Beberapa hari sebelum kedatangan saya ke AlHambra saya mencoba membeli tiket secara online, tapi sayang sekali, semuanya sudah habis untuk 3 bulan kedepan. Bukan cuma saya yang kecewa, banyak orang yang datang jauh-jauh dan sudah menunggu sejak pagi harus kecewa karena tidak kebagian tiket. Tapi untungnya saya masih cukup beruntung, karena masih ada tiket untuk tempat yang lain yang bisa dikunjungi.
Bukan hanya Alhambra
Jadi begini, AlHambra itu sebenarnya adalah salah satu istana dari suatu kompleks yang didalamnya terdapat beberapa istana dan benteng yang letaknya di sebuah bukit di kota Granada. AlHambra itu adalah yang paling terkenal, padahal selain AlHambra, ada beberapa lokasi yang tidak kalah indah dan juga sangat layak untuk dikunjungi. Ada Generalife, Teatro del Generalife, El Patral, Patio de Los Leones, Palacio de Carlos V, Palacios Nazaries, Alcazaba, Torre de la Vela, dan Puerta de la Justicia. Tempat-tempat itu termasuk dalam kompleks tadi, dan semuanya, atau sebagian besar diantaranya bisa saya kunjungi. Harga tiketnya sebesar 7 Euro.
Ke semua tempat tadi lokasinya terpisah-pisah, tapi semuanya masih dalam jangkauan pejalan kaki, walaupun butuh stamina yang cukup untuk mengunjungi semuanya dalam satu hari saja, karena medannya yang kadang menanjak dan menurun. Kalau dilihat lebih dekat di Google Maps, sebenarnya jarak antara tempat-tempat tadi tidak dekat-dekat amat, saya sempat agak terkejut ketika melihatnya lagi dari Google maps, bagaimana saya bisa mengelilingi tempat-tempat itu hanya dalam beberapa jam saja ditengah cuaca Andalusia yang cukup panas dan terik saat itu.
Teman berkeliling
Mungkin karena saya punya teman yang bisa diajak berbincang-bincang selama mengelilingi kompleks yang luas ini, sehingga tidak terasa bisa berkeliling ke banyak tempat disana. Kami bertemu saat mengantri untuk membeli tiket, orang ini bernama Chibo (mudah-mudahan ejaannya benar). Chibo adalah orang Perancis, yang ke Granada (sendiri juga) dengan mengendarai mobil van dari satu kota yang tidak jauh dari perbatasan Perancis – Belanda.
Walaupun tidak terlalu fasih berbahasa Inggris, kami tetap bisa berkomunikasi dengan cukup baik, apapun yang kami katakan, yang penting bisa mengerti apa maksud masing-masing. Saya senang bisa bertemu orang seperti si Chibo di kompleks AlHambra, karena orangnya tidak “rempong”, tidak pernah komplain diajak berjalan kaki keliling kompleks yang luas itu, dan satu lagi, dia juga punya selera humor yang baik. Semoga suatu saat nanti bisa bertemu dengan dia lagi, atau setidaknya orang seperti dia. 😀
Makan
Selama perjalanan, saya hanya makan seadanya saja. Namanya juga backpacking, saya harus menghemat, untuk bisa memastikan saya bisa pulang dengan selamat. Paginya saya memakan roti, sisa dari perjalanan Madrid ke Cordoba sehari sebelumnya.
Siang harinya, setelah puas keliling kompleks istana dan benteng di sekitar AlHambra, saya dan Chibo memutuskan untuk makan siang. Kami makan disalah satu warung vegetarian, berhubung karena Chibo adalah vegetarian, yang untungnya tidak sulit menemukan tempat yang menyajikan menu tersebut. Dan yang terpenting, warung ini menyediakan makanan halal. Halal? Yeah, betul. Di Granada masih banyak orang muslim yang tinggal, dan salah satu tempat yang menyajikan makanan halal bernama “Papas Elvira”. Makanannya cukup enak, dan harganya juga tidak mahal. Pelayannya (mungkin juga merupakan pemiliknya) juga sangat ramah. Si Ibu ini sempat mengantar saya ke halte bus dan menjelaskan cara untuk sampai kesana. Bukan hanya itu, dia juga menunjukkan arah mesjid disekitar sana. Kalau anda tidak terlalu mahir berbahasa Inggris, tapi bisa berbahasa Spanyol, Italia atau Perancis, tenang saja, si Ibu ini bisa berbahasa ketiga bahasa tadi.
Saya dan Chibo sempat mampir ke beberapa toko souvenir. Saya membeli beberapa souvenir untuk ibu dan tante saya, sedangkan Chibo mencari stiker dan melihat-lihat keramik. Kami berpisah setelah melihat-lihat toko souvenir setelah sebelumnya sempat makan.
Meninggalkan Granada
Walaupun misi saya untuk masuk ke AlHambra tidak berhasil, tapi setidaknya saya bisa melihatnya dari jauh, dan bisa datang ke tempat-tempat lain di sekitarnya, termasuk ke mesjid Mezquita Mayor de Granada.
Walaupun sudah mendapatkan penjelasan dari ibu pemilik warung vegetarian tadi, ternyata menemukan bus yang searah ke terminal bus utama Granada itu cukup sulit. Karena, dari warung tadi, terus ke toko souvenir, dan setelah solat di mesjid Granada, posisi saya sudah berbeda dengan lokasi halte yang ditunjukkan si ibu tadi. Dari titik itu, saya harus menumpang minibus ke halte bus lain, kemudian naik busway ke terminal utama Granada.
Tapi, tidak segampang itu. Karena ternyata setelah sampai di halte busway, busway yang rutenya lewat terminal utama Granada itu belum datang-datang juga, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 16.40, sedangkan bus saya akan berangkat menuju Madrid pukul 17.00.
Terpaksa, saya memanggil taksi, padahal sehari seblumnya saya menolak untuk menguunakan taksi selama bepergian disana. Apa boleh buat, karena waktu sudah sangat mepet, saya akhirnya naik taksi dengan biaya sekitar 7 Euro. Yang penting tidak ketinggalan bus.
Perjalanan dari Granada ke Madrid saya tempuh dengan bus ALSA selama kurang lebih 6 jam.
Selamat tinggal Granada, mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa kembali kesana.
Qi, foto2nya bagus bangeudsss
Thanks, Cha 🙂
jadi tidak menginap yah di granada? kalau transportasi dari cordoba naik apa dan berapa ongkosnya? terima kasih banyak 🙂
Saya nginap di Granada, mas. Di Cordoba saya ga nginap. Kalau dari Cordoba – Granada, dan sebaliknya saya naik bus. Kalau soal tarifnya, mulai dari 8.25 Euro, ada yg 14.84 Euro, bahkan ada yang 17.32 Euro. Tergantung dari jenis tiket bus yang dipilih. Bus yang saya pakai dulu adalah ALSA. Silahkan disearch di google “ALSA Spain”
ornamen islam di negara kristen di hargai.. ornamen kristen di negara islam banyak yang dihancurkan dia dirusak.. selfish
Masya Allah very inspiring story bro…
Insya Allah sy akan ke Eropa awal 2018, salah satunya mengunjungi Granada, cordoba, di spanyol…
Yang mau barengan yuk khusus cewe..Ini whatsapp sy,+6285973017059, sy sdh ke 15 negara sblm ini…
Subhanallaah..
Selamat, semoga persiapannya lancar kesana.
Jangan lupa, kalau mau masuk ke Al Hambra, beli tiketnya harus sejak jauh2 hari. Soalnya tiketnya biasanya udah habis sejak berbulan2 sebelumnya.
Cheers
saya bisa dibantu ga mas, kalau mau ke Andalusia jalur pesawatnya yg lebih mudah lewat mana kalau dari Jogja?
Wah kurang tau, mba. Dulu saya ke Cordoba dan Granada naik bus dari Madrid. Waktu ke Spanyol, saya naik Lufthansa dari Amsterdam, tapi transit di Frankfurt.
Kl di granadda nginap dimn boleh mnt bantuan ,saat ini sy di spain renc besok ke granada
Hi Mba Kurnia, Dulu waktu di Granada, saya nginapnya pakai AirBnB. Harganya waktu itu €14 per malam kalau ga salah.
Semoga membantu.
OMG, keren banget tempat2 nya. Pengen juga bisa maen-maen ke Spanyol…
Pasti bisa mas!
Ini Budi yg pernah di Test yah?
Assalamualaikum wrwb
Artikelnya bagus mas, meski agak lama ternyata banyak komen yang masuk sampai hari ini termasuk saya yang lagi nemu ini artikel.
anak saya kls 3 SMA, dia bermimpi mimpi pingin ke spanyol. sedang saya sendiri bahasa inggrisnya enggak pernah diasah.
kira kira kalau nekat sekeluarga ke spanyol bakal “bermasalah” gak ya ?
saya udah cari cari paket tour spanyol, tapi mahal kalau untuk sekeluarga ber 4 orang. Kalau mandiri apa kira kira biayanya bisa setengah dari kalau lewat Agent tour wisata ?
kalau gak beda jauh ya mending dibela-belain ikut Agent saja
mas bisa forward jawaban ke email saya ya, kuatir lupa kembali ke web ini
[email protected]
syukron mas…
wassalam