Tadi setelah solat jum’at saya sempat bersalaman dengan seorang teman lama. Kami sudah lama kenal, namun sebenarnya kami bukan teman dekat. Dia adalah pemilik tempat rental Playstation di kota saya. Saya tinggal di kota kecil, dan di sekitar tempat tinggal saya, bisa dikatakan kalau tempat rentalnya adalah yang paling terkenal.
Di momen yang singkat saat bersalaman tadi, tiba-tiba terbesit satu hal dibenak saya, bahwa betapa banyak dari kami yang sekarang sudah masuk usia pertengahan kenal dengan dia. Sudah belasan tahun sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di rumahnya, dimana beberapa Playstation dimainkan secara bergantian oleh kami yang masih SD saat itu, dan saya masih ingat banyak hal tentang tempat itu.
Saya yakin walaupun sudah hampir dua puluh tahun sejak generasi Playstation pertama dikeluarkan pada saat saya masih SD dulu, anak-anak yang sekarang sudah mulai banyak yang punya anak ini masih banyak yang ingat dengan dia (pemilik rental game). Walaupun keberadaannya tidak banyak berdampak signifikan dengan karir kami, tapi setidaknya masih banyak yang ingat bahwa mereka pernah menghabiskan ratusan jam di rumah dia, hanya untuk bermain Playstation.
Salah satunya tentu saja adalah saya sendiri. Karena sampai saat ini saya belum pernah punya konsol game, apapun itu, apakah itu Nintendo, Playstation 0, 1, 2, 3, apalagi Playstation 4. 😀
