Kapan lagi kalau bukan sekarang
Alhamdulillah, setelah sekian lama berniat ingin melakukan safari Ramadhan akhirnya hari ini bisa terwujud juga. Safari Ramadhan yang saya lakukan adalah yang sederhana saja, mungkin tidak semeriah yang kawan bayangkan. Dalam safari Ramadhan ini saya berniat untuk beribadah di beberapa masjid yang berbeda. Pada kesempatan ini saya memilih untuk memulainya di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Setelah beberapa tahun tinggal di Jakarta, baru kali ini saya beribadah solat (dalam bulan suci Ramadhan) di salah satu masjid yang paling iconic di Indonesia. Beberapa tahun terakhir ini, karena COVID-19 saya mengurungkan niat untuk solat di Istiqlal.
Anyway, sebenarnya ini juga agak mendadak saya ke Istiqlal. Tadi pagi saya mencuci pakaian (manual), menjemurnya, lalu mandi. Lalu kemudian saya terpikir kembali akan niat saya untuk melakukan safari Ramadhan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Pikir saya. Mumpung cuaca juga sedang agak cerah.
Kurang lebih 10 menit menjelang jadwal solat dhuhur, saya memesan Go-Jek dari tempat tinggal saya. Alhamdulillah sekitar 10 menit kemudian, saya sampai di Masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal sangat bersih dan nyaman
Subhanallaah… Meskipun masjid ini sudah cukup lama berdiri, tapi tetap saja masjid ini memiliki keanggunan yang luar biasa, dan jangan salah… Masjid ini terus dibenahi, dan menurut saya, siapapun umat muslim di Jakarta dan sekitarnya harus sekali-kali ke Istiqlal beribadah, karena sekarang masjid ini makin tertata dengan baik.
Turun dari Go-Jek, saya masuk lewat gerbang 5 yang letaknya pas di depan Katedral. Mulai masuk area masjid, saya melihat ada cukup banyak petugas keamanan dan petugas pemeliharaan di area masjid. Masjid ini sangat bersih. Tidak ada sama sekali sampah, dan tidak ada hal yang mengganggu pemandangan dan kenyamanan.
Sebelum masuk area ibadah masjid, kita diminta untuk melepas alas kaki. Di Masjid Istiqlal disediakan beberapa fasilitas penitipan alas kaki, namun saya sudah menyiapkan plastik (ziplock) untuk alas kaki saya, sehingga bisa memasukkan kedalam tas saya, dan lebih mudah untuk keluar dari pintu mana pun dari masjid karena tidak perlu kembali ke tempat penitipan alas kaki.
Saran saya, kalau kawan-kawan juga ingin lebih fleksibel, mending bawa plastik tempat alas kaki. Saya hanya memakai sandal jepit saja, dan masih muat dalam tas selempang saya, sehingga tidak ditegur oleh petugas. Sandal jepit saya ini juga sudah saya cuci di rumah sebelumnya, jadi tidak ada perasaan risih saat memasukkan dalam plastik dan kedalam tas.
Tempat wudhu yang sangat bagus
Selain dari kebersihan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang saya lihat di area depan masjid Istiqlal yang membuat saya sangat senang kesini, saya juga kagum melihat tempat wudhu masjid ini. Tempat wudhunya cukup modern, tertata rapih dan bersih. Mungkin desainnya juga mengadopsi dari masjid di Timur Tengah.
Bagian dalam masjid
Bagian dalam masjid pun sangat bersih dan sejuk. Karpet masjid sangat lembut, dan wangi. Oh iya, saya sama sekali tidak membawa sajadah kesini, jadi tidak masalah kalau lupa, karena disini mulai shaaf depan sampai belakang sudah tercover oleh karpet yang lembut. Kecuali dibagian agak luar yang masih belum tertutupi oleh karpet masjid.
Solat
Di kesempatan ini saya hanya menunaikan ibadah solat dhuhur saja.
Sebelum solat, pertugas masjid menyampaikan beberapa pengumuman, seperti tata cara solat disini.
Setelah solat selesai, ada ceramah yang difasilitasi oleh panitia masjid. Ceramah tadi adalah tentang puasa dimana didalamnya ustadz mengkaji hadits-hadits tentang syarat puasa, apa saja yang membuat puasa batal, dll. Menurut saya hal ini sangat baik, karena kita sekali lagi mendapat penyegaran ilmu tentang hal-hal tersebut.
Mengaji
Sambil mendengarkan ceramah, saya mengaji melanjutkan bacaan Al Qur’an sebelumnya. Tadinya saya berpikir, mungkin saya hanya akan membaca beberapa lembar saja, lalu pulang, karena sebelum berangkat ke Istiqlal saya sempat melihat sedikit awan gelap.
Setelah membaca beberapa lembar, saya melihat kearah luar masjid, dan nampaknya cuaca masih cerah diluar. Saya melanjutkan bacaan, sembari sesekali mendengar ceramah. Alhamdulillah 1 Juz selesai.
Ceramah masih berlangsung, dan saya berpikir, sayang sekali juga kalau ceramah belum selesai dan saya sudah pulang. Akhirnya saya lanjutkan mengaji sambil mendengar ceramah. Dan Alhamdulillah, beberapa menit setelah ceramah selesai, saya bisa menyelesaikan 1 Juz lagi. Hari ini saya memang menargetkan untuk mengaji 2 Juz, karena masih ada tunggakan 1 Juz, karena beberapa hari sebelumnya saya tidak mengaji selama 2 hari.
Sejujurnya, saya sangat ingin tinggal lebih lama lagi di masjid ini, namun karena khawatir cuaca menjadi hujan di tempat tinggal saya yang membuat jemuran saya kehujanan lagi, saya memutuskan untuk pulang. Agak sayang kalau jemuran ini tidak kering, karena saya mencuci manual saja, tidak ada mesin cuci dan mesin pengering, dan tidak ada orang di rumah.
Sekian cerita Safari Ramadhan pertama saya yang berlangsung di Masjid Istiqlal. Semoga kedepannya saya masih diberi kesempatan untuk bersafari ke masjid lain, dan saya juga berharap bisa melakukan Safari Ramadhan bersama istri dan anak. Aamiin.
Selamat menunaikan ibadah puasa, kawan-kawan sekalian 🙂