Saya sudah mahasiswa, dan masih suka nonton film kartun. Spongebob Squarepants, adalah salah satu diantara banyak film kartun yang saya suka. Kalau kecil dulu film kartun di tv palingan cuma Doraemon, Dragon Balls, sama Sailor Moon, sekarang sudah banyak sekali film kartun yang tayang di tv. Yang paling saya senangi dari film kartun itu adalah ceritanya yang sebenarnya memang tidak masuk akal, tapi dibuat jadi masuk akal. Semuanya jadi lebih mudah, karena penontonnya mayoritas anak kecil, yang memang paling gampang dipengaruhi (baca: dibodohi) otaknya. Dan saya adalah salah satunya. Yes, I was.
Entah kenapa, dulu saya sempat berfikir kalau Doraemon itu sudah membosankan. Kecuali kalau si Suneo mulai tertawa. Aduh, ketawa nya mengejek sekali. Tapi lucu, dan ini mengingatkan saya dengan salah seorang teman saya yang jadi Suneo waktu “zaman jahiliah-pengkaderan” karena dia jago meniru suara ketawa si Suneo. Saya selalu ketawa sendiri kalau mengingat suaranya. Tapi, kenyataannya masih banyak penggemar setia Doraemon ini. Pasti salah satunya kamu?
Lain lagi dengan Dragon Balls, ceritanya jauh labih banyak daripada komiknya sendiri. Wajar? Kinda! Kadang saya merasa ceritanya terlalu bertele-tele. Padahal sudah ditonton bertahun-tahun, eh tapi ceritanya belum selesai-selesai. To be honest, saya lebih senang baca komik nya. Entahlah, mungkin karena waktu kecil dulu saya selalu menggambar Sun Go Ku, Bezita, Go Han, dan kawan-kawan.
What about the Sailor Moon? No way! Ini film anak cengeng!
Ok, back to Spongebob. Pertama kali nonton kira-kira waktu akhir zaman SMP dulu. Waktu itu kalau tidak salah disiarkan oleh LaTivi, yang kualitas siaran nya sangat-sangat-sangat-sangat-sangat buruk waktu itu. Dan sekarang saya tidak tahu dimana rimbanya siaran itu. Sepertinya sudah dibeli dan ganti nama. CMIIW. 🙂 Ceritanya saya tidak tahu banyak waktu itu, Cuma teman yang sering ceritakan kembali ceritanya. Malang nya nasib ku, jadi pendengar acara TV. Man, siaran TV di konversi ke gelombang suara melalui komentar panjang lebar teman saya waktu itu. 😉
Spongebob itu tidak lekang oleh waktu. Sungguh! Coba kamu lihat di TV, cerita nya itu itu saja terus yang disiarkan kembali. Kamu dan saya pasti berfikir, kenapa yang punya channel tv tidak mau beli episode terbaru nya Spongebob Squarepants? Mahal kah? Atau kah sudah tidak ada lagi episode terbaru nya? I don’t really know why, seperti nya memang karena penontonnya sendiri (kita dan kita) ini yang masih tertarik menontonnya. Bahkan keponakan saya sendiri banyak yang hapal scene dan dialognya! Eh, Saya juga 😆
Salah satu episode yang paling, sangat, tidak bisa saya lupakan adalah episode dimana Tuan Krab menggali kuburan si Smithy Werben Man bla bla bla bla bla, si number 1 yang punya topi #1 yang pernah dipakai Spongebob. Saking mata duitannya si Tuan Krab, dia berniat mendapatkan topi itu dengan segala cara karena ditawar harga tinggi oleh para kolektor topi.
Saya sendiri tidak sampai bisa mencerna kenapa bisa makam orang itu benar-benar ada, padahal si Tuan Krab hanya mengarang-ngarang saja nama orang tersebut. “Jackpot!”, “Terkutuklah aku!”, dan “Hey bung, kembalikan topi ku!” adalah potongan dialog saat si Krab saat berusaha mendapatkan topi itu. Dan semua dialog itu masih saya ingat sampai sekarang. Dan, konyolnya saya sempat tidak berhenti tertawa waktu saya dan beberapa teman saya menceritakannya saat masih SMA kelas dua dulu. Dan setiap kami bertemu dan menceritakan Spongebob, pasti selalu tertawa mengingat episode-episode lucu dari film kartun Spongebob Squarepants.
Spongebob, Squidward, Patrick, Tuan Krab, Garry, adalah kombinasi dahsyat untuk menceritakan cerita yang tidak masuk akal, kocak, nan lucu. Banyak sekali episode nya yang saya sendiri tidak pernah bosan untuk melihatnya. Spongebob Squarepants, timeless! Tak pernah kuno!