Suatu waktu di pasar malam
Malam ini semua orang menikmatinya. Tua, muda, laki-laki, perempuan, silih berganti berdatangan ke lahan bekas sawah ini.
Sama sekali tidak muncul kekhawatiran diwajah mereka. Mungkin karena cuaca malam ini yang sangat ideal, tidak berangin dan juga tidak ada tanda-tanda langit mendung.
Semua nya senang.
Dari tempat saya berdiri ini sya melihat sekumpulan anak dengan orang-orang tua masing-masing mengerubungi sebuah “wahana” permainan yang menurut saya tampak abal-abal. Tapi tidak ada yang peduli dengan ke-abal-abalannya.
Semua senang.
Mereka tampak bersemangat menunggu giliran untuk menaiki permainan semacam komedi putar ini. Dan kau tau kawan, permaian ini jelas-jelas bukan permainan otomatis mekanis. Ini adalah permainan ber-mesin yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia dalam mengoperasikannya. Mesin hanya digunakan untuk penambah daya putar saja. Selebihnya, tenaga dan suara manusia yang saling berkoordinasi mengatur perputaran mainan ini.
Tidak ada yang mengeluh, dan semua tetap senang.
Sembari berjalan sejenak mengitari pasar malam itu, saya melihat beberapa anak menunggu Pop Ice yang mereka pesan. Si penjual, sepasang suami istri tampak kompak.melayani para pembeli, yang hampir semuanya adalah anak-anak. Tidak ada yang menjamin air yang digunakan sebagai bahan minuman – Pop Ice – itu higienis. Ataukah gorengan yang mereka makan itu, belum tentu menggunakan minyak goreng yang layak. Tidak ada yang bertanya, tidak ada yang protes, dan tidak ada yang peduli.
Tapi semuanya senang.
Disatu sisi terluar lahan bekas sawah itu berdiri satu tenda panjang tempat sebuah grup menjalankan bisnisnya. “Lenggak Lenggok” begitu mereka menyebutnya. Permainan yang sebenarnya beda-bed tipis/memang mirip dengan judi itu adalah salah satu tempat yang paling banyak menarik pengunjung di pasar malam ini. Bahkan banyak anak muda dan bapak-bapak yang mengantri untuk bermain mempertaruhkan beberapa bungkus rokok. Ya, rokok. Tidak peduli apakah anda merokok atau tidak. Taruhannya tetap rokok. Dan rokoknya hanya satu merek, saudara-saudara sekalian. Clas Mild mereknya.
Tidak ada yang mengeluh, dan semuanya tetap senang.
Permainan yang menurut saya betul-betul mengandalkan keberuntungan ini sangat menarik antusiasme para pengunjung. Kreatif juga, penyelenggara Lenggak Lenggok ini. Padahal permainan ini hanya bola yang bergerak diatas sebuah kotak cekung yang ditempeli stiker dengan motif beragam. Ada segitiga, kotak, lingkaran, yang memiliki warna berbeda-beda. Para petaruh meletakkan kartu mereka diatas gambar yang mereka yakini akan menjadi tempat perhentian bola tersebut. Si bola melenggak-lenggok dan tak tentu yang mana yang akan dia datangi. Tidak ada yang peduli kapan mereka akan menebak dengan tepat.
Semuanya menikmati permainan ini, dan tentu saja semua senang.
Serangkaian peristiwa didalam pasar malam ini memperlihatkan saya satu sisi kehidupan yang lain, yang sudah semakin sulit saya rasakan. Cukuplah sesuatu yang apa adanya itu tetap sederhana. Boleh saja hidup memberikan cobaan berat kepada kita dan mereka, tapi satu hal yang penting adalah bagaimana menikmati seni dari dari suatu kesederhanaan hidup itu.
Dan semoga, semuanya tetap senang.