*Disclosure: disini saya tidak menuliskan nominal gaji yang saya terima dalam masa OJT GPTP Telkom
Entah pencari kerja, atau sekedar penasaran, tentu rekan-rekan sekalian ingin mengetahui bagaimana gaji GPTP Telkom. Di beberapa blog atau forum online sudah ada banyak info yang rekan-rekan bisa dapatkan, namun sebagai peserta OJT (On The Job Trainee)/ peserta yang lulus seleksi masuk karyawan PT Telkom Indonesia, dan telah melewati proses orientasi, saya ingin memberikan gambaran yang lebih real tentang topik ini.
FYI: dalam tahap OJT, “gaji” yang diterima disebut sebagai uang saku.
Ayo dong, segeralah tulis berapa gaji GPTP Telkom!
Alright, sebagaimana yang rekan-rekan sekalian baca dibagian disclosure tadi, disini saya tidak menuliskan angka yang saya terima, tapi saya akan mencoba mendeskripsikan seberapa banyak uang saku yang saya terima ini.
Perbandingan (sekilas) dengan gaji PNS
Dalam tahap OJT GPTP Telkom, uang saku yang saya terima bisa sangat saya syukuri. Apalagi jika dibandingkan dengan gaji pokok PNS (berdasarkan PP 30 tentang kenaikan gaji PNS tahun 2015), jumlah yang saya terima bisa dikatakan lebih tinggi dibanding dengan gaji pokok PNS yang masa pengabdiannya rata-rata dibawah 5 tahun.
Sekali lagi, tidak bermaksud untuk menyombongkan diri dan menganggap gaji PNS itu rendah (kedua orang tua saya adalah PNS, dan alhamdulillah bisa menyekolahkan saya dan adik saya ke perguruan tinggi), tapi kenyataannya, uang saku sebagai OJT GPTP Telkom itu sudah cukup lumayan.
Gambaran yang lebih real
Sebagai gambaran lagi, walaupun masih sebagai OJT GPTP yang baru beberapa bulan lalu lulus tes rekrutmen, uang saku yang tiap pertengahan bulan saya terima ini Alhamduillah sudah sangat membantu “perekonomian” keluarga kecil saya.
Uang saku yang saya terima ini sudah cukup memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar saya, istri dan bayi saya yang baru lahir sebulan yang lalu.
Kebutuhan untuk membeli popok bayi dan biaya kontrol ke dokter anak lumayan bisa ditanggulangi dengan adanya uang saku yang saya terima sebagai OJT GPTP Telkom.
Selama OJT 1 saya di Malang, uang saku yang saya terima juga bisa dikatakan cukup untuk kebutuhan sehari-hari saya.
Di Malang saya menyewa kamar kos dengan sewa Rp 900.000/ bulan, untuk biaya hidup sehari-hari, biasanya saya mengeluarkan minimal Rp 10.000 sekali makan (jika tidak dibayarkan pegawai Telkom saat kami bantu survey micro demand).
In summary
Bagi saya yang sudah berkeluarga saja uang saku selama OJT GPTP sudah lumayan, apalagi bagi rekan-rekan yang masih bujangan, lebih-lebih lagi bagi yang masih jomblo. Tentu saja uang saku yang diterima sudah cukup besar, walaupun status masih OJT GPTP Telkom (dan telah selesai mengikuti orientasi GPTP).
Bahkan rekan-rekan yang masih belum menikah, dengan uang saku tersebut bisa menyisikan uang untuk ditabung untuk persiapan menikah (walaupun tidak besar).
Maka dari itu, bagi rekan-rekan yang masih menanyakan bagaimana gaji GPTP Telkom, tenang saja, Insha Allah nominal yang akan diterima itu sudah lumayan cukup. Hanya saja rekan-rekan harus menggaris bawahi, bahwa jumlah demikian itu, banyak atau tidaknya itu relatif.
Semuanya tergantung bagaimana cara rekan-rekan mengatur keuangan masing-masing. Kalau rekan-rekan bisa membatasi pengeluaran dan memiliki gaya hidup yang tidak ikut-ikutan, jumlah uang saku tersebut sudah sangat memadai.
Kalau ada pertanyaan, masukan, ataupun saran terkait dengan artikel ini, jangan sungkan untuk menghubungi saya via halaman kontak. Ditunggu ya.
Semoga bermanfaat.
Cheers
TRus masih ada sisanya buat nabung ga?. Jadi penasaran total Ojt nya loh 😉 . Btw selamat Rizqi buat kelahiran si keci ya 🙂 .