Berbagi sedikit pengalaman tentang migrasi pada hosting yang berbeda
Dalam kurun waktu sekitar delapan bulan, saya sudah beberapa kali mengganti layanan hosting saya. Domain blog pribadi saya ini adalah subyeknya. Februari 2011 lalu adalah saat dimana domain rizqifahma.com ini saya beli di bluehost.com dengan akun hostingan yang sudah ada.
Domain ini tetap berada di akun yang sama sampai dengan akhir tahun 2011. Setelah itu, domain ini saya pindahkan ke akun bluehost yang lain. Nah, hingga kemudian, beberapa kali terjadi down akibat pelanggaran TOS. Maklum, waktu itu saya masih numpang dihostingan teman. Kemudian saya berinisiatif untuk membeli layanan hosting sendiri. Dan saya pikir mencoba layanan hosting lokal sepertinya menarik. Beberapa pertimbangan saya memilih provider dan hosting yang berada di Indonesia (IIX Hosting/Server) sebagai berikut:
- Letaknya di negara sendiri, sehingga memungkinkan untuk akses yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan hosting diluar negeri (secara logika).
- Blog saya berbahasa Indonesia, dan tentunya mayoritas pembacanya hanya berasal dari dalam negeri. Sehingga kecepatan akses pembaca juga lebih cepat.
- Customer service hosting providernya tentu saja berbahasa Indonesia, sehingga komunikasinya lebih lancar kalau saja ada masalah atau kesulitan yang terjadi dengan hosting.
- Harganya relatif terjangkau.
- Pembayaran bisa dilakukan melalui transfer antar bank, dan juga pastinya menerima mata uang Rupiah.
Nah, kelima poin tersebut lah yang mendorong saya untuk segera memindahkan satu demi satu domain saya ke layanan hosting lokal. Namun dari kelima poin tersebut, yang menjadi poin penentu bagi saya adalah poin kelima. Karena kalau mau melakukan pembelian paket layanan, tinggal transfer ke Bank, tidak perlu punya kartu kredit (asli/Paypal). Seperti dengan hosting luar negeri yang menggunakan pembayaran dengan kartu kredit.
Saya tidak punya kartu kredit (asli) tapi sempat punya akun Paypal yang saya pakai untuk transaksi secara online. Namun, belakangan Paypal makin kurang bersahabat dengan saya, dan income dollar saya juga sudah nihil, sehingga saya tidak lagi membeli suatu produk yang mengharuskan penggunaan kartu kredit/Paypal.
Betul-betul pindah ke Indonesia
Dan ya, saya kemudian memindahkan beberapa domain saya ke hosting yang baru (hosting Indonesia). Awalnya layanannya cukup baik. Sampai dengan beberapa bulan kemudian (kurang dari 5 bulan) beberapa masalah mulai terjadi, dan semakin sering terjadi.
Kecepatan akses nya menjadi menurun, dan sering kali tidak dapat diakses. Muncullah pesan 504 Gateway Timeout atau biasa juga disebut dengan HTTP 504 Error. Yang mengindikasikan bahwa server tidak merespon dengan baik. Damn!
Gairah menulis saya mulai terganggu, dan banyak ide tulisan tidak tertuangkan kedalam blog karena seringnya terjadi masalah tadi. Saya coba bersabar hingga beberapa minggu, dan masalah tersebut masih saja terjadi. Saya mulai frustasi dengan hosting tadi.
Terus terang saja, saya sangat ingin menghubungi pusat layanan hosting lokal ini, tapi mereka mungkin akan beralasan bahwa paket yang saya beli tidak cocok untuk domain-domain saya. Sebelum terjadi percekcokan yang tidak diinginkan, dan untuk menjaga hubungan baik, saya lebih memilih diam saja. Yup, tapi sambil memikirkan alternatif lain tentunya.
Aha! Dan alternatif itu muncul juga… 😀
sekarang visitor blog ini berapa mas perharinya ?
Hi Sunandarrr. Visitorsnya nggak sampai seribu per harinya. 🙂
apa solusinya mas. saya juga mengalami gadway timeout
Hi Zena
Salah satu solusinya adalah dengan mengupgrade paket hosting anda ke paket yang lebih baik. Atau pindah ke hostingan luar negeri yang lebih baik.Tapi solusi ini butuh biaya lebih. Mungkin kamu perlu untuk mengecek jaringan internet kamu sebelumnya, karena gateway timeout juga biasanya terjadi ketika jaringan internet kita lambat.
Lebih baik kamu menghubungi provider hosting kamu untuk mencari tahu lebih jauh soal masalah ini.
Hope that helps 🙂